Kuch2HoTahu - Mereka banyak menuliskan dan
membicarakan harapan seperti ini; Berdoalah seolah Tuhan telah
mengabulkan maka ikhlas dan damai akan memenuhi sudut hatimu.
Seandainya bisa, kemungkinan kita akan lebih memilih untuk menolak
perjumpaan. Dan seandainya mampu, kemungkinan kita tidak akan menghadapi
perpisahan. Sayangnya, hidup justru mengenai perputaran perjumpaan dan
perpisahan. Tentang jatuh cinta dan patah hati tanpa henti.
Pertama kali mengenal namanya, saya telah berkenalan dengan awal mula
dosa. Cinta yang teramat pada sesama makhluk itu telah membuat hati
terkebiri. Tidak ada yang perlu disalahkan, sebab kamu sangat paham
bahwa ketika jatuh cinta, hati terlanjur sulit dikendalikan. Saat
bersamanya, sekeping hatimu telah merasakan saat-saat paling rawan dan
membahagiakan. Namun sekeping lainnya terlampau tidak mempedulikan.
Dan meskipun tidak menginginkannya, menolak takdir yang kamu duga adalah
duka namun kamu terpaksa mengalaminya. Berjumpa dengan orang yang
akhirnya kamu sesali, berpisah dengan orang yang tak mungkin ditemukan
pengganti atau menolak untuk menggantikannya. Entahlah, hanya hati yang
tahu bukan waktu yang tahu. Jangan mengkambingkan hitamkan bahwa waktu
mengetahuinya. Tidak sama sekali.
Waktu itu begitu lugu. Acapkali Kita selalu dihadapkan pada dua pilihan
yang tidak mampu kita realisasikan. Memaafkan atau Mengobatinya.
Bahkan ketika mengalami luka, membenci dia yang mencipta luka membuatmu
merasa harus dan sangat harus sebagai pembalasan atas hatimu. Pikirmu.
Namun hatimu tidak layak merasakan luka lainnya akibat penyakit yang
tidak ingin kamu biarkan sembuh.
Pernahkah hatimu membaca atau sekedar mendengar, apa yang pernah
orang-orang bijak tuliskan. Langit paling luas ialah hati tanpa
kebencian.
Kini hitungan harimu telah genap merasakan sebuah kehilangan yang begitu panjang.
Harapan pada Janji-Nya yang terkadang membuat diri selalu bisa bertahan
dari kesedihan. Ya, kamu dan saya pasti memahami bahwa kadang cinta
memang pertanyaan yang tak akan pernah selesai.
Takdir hanyalah apa yg belum kita duga. Seperti beberapa
kejadian-kejadian yang pernah kita alami. Tak ada yang kebetulan didunia
ini. Saya dan kamu tidak kebetulan dipertemukan, terkadang semesta
telah lama mengatur agar kita bertemu. Lalu, berpisah. Yah, semudah itu
semesta membolak balikan hati. Saya merasa saat itu waktu tengah
menganugerahi kebahagiaan. Setelahnya, Waktu tak pernah berpihak pada
kisah cinta manapun.
Kehilangan dan pertemuan, apakah yg membedakannya?
Rasanya walau acapkali rindu mengetuk-ngetuk pintu hati, kita selalu
berhadapan dengan rasa sakit yang sama berulang kali. Dan kamu sendiri
mengetahui bahwa ada yang tak akan pernah bisa kembali, bahkan oleh
pertemuan.
Perjumpaan dengannya yang membuatmu mengenal dosa yang berkemasan manis.
Membuatmu lupa sepenuhnya pada prinsip-prinsipmu mempertahankan hati
hanya untuk jodoh yang pasti nantinya. Bukankah luarbiasa dosa sesaat
itu, yang saat kamu teringat kamu menjadi malu pada yang maha melihat.
Dan yang paling sulit itu, Kamu tahu sendiri. Alangkah sulitnya
menemukan lelaki pemberani di jaman ini. Mereka hanya berani menebar
benih janji tanpa pembuktian. Percayalah, tidak ada yang salah dan saya
sedang tidak menyalahkan siapa-siapa.
Ingatan adalah puncak segala luka
Lalu apakah dengan memaafkan semuanya lantas membuat lukamu sembuh?
Pasti. Walau memang sulit sekali dilakukan. Bukan berarti tidak mampu
dilakukan. Setidaknya kamu memberi ruang bagi hatimu untuk kembali
bernapas. Menghadirkan ketenangan lainnya.
Menghadirkan Allah dalam setiap harapan dan niat yang tulus akan
membuatmu tersadar bahwa bahuNya tak pernah menghindar bahkan selalu
tersedia untuk sekejap bersandar.
Untuk hati yang sedang dalam penyembuhan, meski harapan-harapanmu saat
ini belum terwujud, tetaplah semangat dan bahagia. Jangan pernah
sesekalipun senyum itu meredud. jangan pernah meletakkan harapan dalam
doa semalam saja, biarkan ia terus nyala meski hanya samar-samar. Dia
maha mendengar. Tentu saja kelak mengabulkan. Dia tahu yang paling baik.
Pasti sedang merancang pertemuan di tempat yang baik, waktu yang baik
dan dengan cara baik. Saya percaya. Kamu?
hipwee.com